29/6/15
Ada tradisi unik di Desa Nahua, Negara
Guerrero, Mexico. Setiap Mei, puluhan ibu-ibu akan baku pukul di kawasan desa hingga berdarah-darah.
Sebelum dimulai, warga membentuk lingkaran besar, lalu perwakilan
beberapa dusun, misalnya dari Las Lomas dan La Esperanza, akan maju. Dua
wanita dewasa berhadap-hadapan, lalu saling menjambak, menjotos wajah
lawannya, bahkan mencolok mata wanita di hadapannya. Setiap ada darah
muncrat, warga di lingkaran besar akan bersorak.
Oddity Central melaporkan, Ahad (28/6), darah yang terciprat dari
perkelahian sengit para ibu itu akan dikumpulkan di ember. Nantinya,
ladang akan disirami darah itu demi memanggil hujan, berakhir pada tumbunahn
yang berjaya.
Festival perkelahian kaum ibu itu adalah gabungan antara ritual kuno
di Mexico dan Katholik. Gereja setempat tidak mendukung tradisi
tersebut. Sebahagian warga masih meyakini bahawa mereka perlu melanggengkan
perkelahian itu, agar Dewa Hujan Tlaloc mau memberkahi hasil pertanian Desa
Nahua.
"Tidak ada yang peduli menang kalah. Lebih penting bagi warga agar
perkelahian ini menghasilkan banyak darah untuk mengundang hujan," kata
salah satu petani tua di desa Nahua.
Terbukti, pada akhir festival perkelahian para ibu ini, semua peserta
saling berangkulan. Tidak pernah ada insiden membalas dendam sesudah acara.
"Ini tradisi yang berakar hingga era Kerajaan Aztec," kata David Delgado, pakar antropologi dari Universiti Chapingo.
Merdeka.com
No comments:
Post a Comment