27/6/15
Seorang wanita di Gopalpur, Bengal Barat,
India, dipukul orang ramai setelah dia ketahuan sedang menghiris daging kepala bayi perempuannya yang berumur dua tahun lalu memakannya.
Nasib baik bayi itu, Bharati Mondal dapat diselamatkan oleh bapa saudaranya, Dablu, ketika dia mendengar teriakan anak saudaranya.
Ibu Bharati, Pramila, 40 tahun, dikenal kerap mabuk kerana minum arak , seperti dikutip dari surat khabar the Daily Mail, Sabtu (27/6).
Dablu segera membawa bayi itu ke rumah sakit terdekat dan dia berhasil diselamatkan di ruang kecemasan
"Ketika itu sudah petang dan saya sedang istirahat ketika mendengar tangisan kuat Bharati," kata Dablu, 41 tahun.
"Saya segera berlari untuk melihat keadaannya. Ketika itulah saya melihat kejadian mengejutkan."
Ketika berita itu tersebar luas, penduduk setempat kemudian berkerumun di rumah Pramila lalu mengikat dia dan memukulnya.
Nasib baik dia juga masih selamat dari amukan orang ramai setelah adik iparnya, Mamta Mandal, 36 tahun, menghubungi polis dan membubarkan massa.
"Kami menyelamatkan wanita itu dan membawanya ke rumah sakit," kata polis.
Nasib baik bayi itu, Bharati Mondal dapat diselamatkan oleh bapa saudaranya, Dablu, ketika dia mendengar teriakan anak saudaranya.
Ibu Bharati, Pramila, 40 tahun, dikenal kerap mabuk kerana minum arak , seperti dikutip dari surat khabar the Daily Mail, Sabtu (27/6).
Dablu segera membawa bayi itu ke rumah sakit terdekat dan dia berhasil diselamatkan di ruang kecemasan
"Ketika itu sudah petang dan saya sedang istirahat ketika mendengar tangisan kuat Bharati," kata Dablu, 41 tahun.
"Saya segera berlari untuk melihat keadaannya. Ketika itulah saya melihat kejadian mengejutkan."
Ketika berita itu tersebar luas, penduduk setempat kemudian berkerumun di rumah Pramila lalu mengikat dia dan memukulnya.
Nasib baik dia juga masih selamat dari amukan orang ramai setelah adik iparnya, Mamta Mandal, 36 tahun, menghubungi polis dan membubarkan massa.
"Kami menyelamatkan wanita itu dan membawanya ke rumah sakit," kata polis.
Merdeka.com
No comments:
Post a Comment