Friday, September 11, 2015

Tolak isteri masuk jurang kerana hilangkan cincin kahwin

11/09/15
Hilangkan cincin kawin Rp 441,8 juta, suami dorong istri ke jurang
. ©2015 Merdeka.com
  Seorang wanita di Amerika Syarikat meninggal di tangan suaminya sendiri. Sang suami  membunuh isterinya, hanya kerana wanita ini lalai menghilangkan cincin perkahwinan mereka berharga 20 ribu poundsterling 

Toni, korban yang bekerja sebagai doktor, dibunuh Henthorn, sang suami, ketika mereka sedang melakukan pendakian di Gunung Rocky, pada perayaan hari jadi pernikahannya yang ke-12.

Henthorn (58) adalah satu-satunya saksi pada peristiwa tersebut. Dalam kesaksiannya, beberapa jam setelah melaporkan isterinya jatuh ke jurang, dia mengaku melakukan pendakian bersama anak perempuan mereka yang masih berusia tujuh tahun. Henthorn menuturkan yang isterinya terjatuh dari ketinggian 50 kaki ketika sedang mengambil foto.

Dalam perbicaraan, Polis  Hutan mengaku menemui kejanggalan di TKP termasuk dalam kesaksian Henthorn.
"Tangan Toni tidak tampak terluka ketika terjatuh, posisi kamera dekat tubuhnya terlalu sempurna bila disebut dia terjatuh ketika sedang mengambil foto," kata salah satu polis , seperti dikutip dari laman Mirror, khamis (10/9).

Penelitian pembuluh darah juga menunjukkan yang Toni ketika itu tidak dalam keadaan mendaki. "Toni meninggal akibat serangan benda tumpul berulang kali ketika dia telah jatuh atau sengaja ditolak menghantam tebing ketika mendaki," sebut pasukan bedahsiasat.

Di sisi lain, TV Amerika, ABC 7 memberitakan, yang sang isteri memilki tiga jasa insurans  nyawa yang nilainya mencapai USD 4.5 juta  yang segera didakwa sang suami ke pihak issurans  hanya berselang dua hari setelah kematiannya. Namun berdasarkan hasil perbicaraan, hingga kini tidak ada satu pun perusahaan issurans  yang membayarkan tuntutan tersebut.

Kes kematian Toni ternyata bukan yang kali pertama, diketahui sebelumnya Henthorn pernah mempunyai isteri pertama yang bernama Sandra. Sandra diketahui meninggal ketika sedang mengganti tayar keretanya di satu malam pada 1995. Dongkrak yang licin mengakhiri hidupnya seketika.

Kes ini dinilai pihak berwajib kala itu sebagai murni kecelakaan dan membuat sang suami mendapat tuntutan  insurans  senilai USD 300 ribu dari kematian Sandra. Kini polis  kembali mencuba mengungkap kembali penyebab sebenarnya kematian Sandra, lantaran kes serupa terulang kepada Toni, isteri ke dua Henthorn.
 Merdeka.com

No comments:

Post a Comment