Gambar MIRROR
BERLIN —
Gara-gara tak mau bertanggung jawab atas janin yang ada di dalam
kandungan sang kekasih, seorang pemuda di Jerman berbuat nekat.
Hubungan asmara Eren Toben dan Maria Peiner (19) berakhir pada kehamilan. Namun, Eren ternyata belum siap untuk menjadi seorang ayah.
Kerana itu, dia memutar otak untuk menghindari tanggung jawabnya terhadap janin di kandungan sang kekasih.
Akhirnya, pada suatu hari, Eren memujuk Maria pergi ke sebuah hutan di pinggiran kota Berlin, Jerman. Maria tak sedar yang Eren berniat untuk membunuhnya.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Januari tahun lalu itu, Maria sedang hamil delapan bulan dan akan segera melahirkan bayinya.
Setibanya di hutan, Eren memukul kepala Maria dengan sebatang kayu. Setelah Maria jatuh, Eren menikam perempuan itu dengan sebilah pisau.
Selanjutnya, Eren menyiramkan minyak ke tubuh Maria dan membakarnya ketika perempuan itu dalam kondisi nazak.
Kisah mengerikan itu terungkap dalam perbicaraan yang dijalankan di sebuah mahkamah di Berlin, Jerman.
"Dia (Maria) masih hidup dan memerlukan waktu hingga 30 detik hingga dia benar-benar meninggal," kata hakim Regina Alex.
Jasad Maria ditemui seseorang yang lalu di hutan itu keesokan harinya yang terus membuat laporan polis.
Di TKP, polis menemui pisau yang digunakan untuk menikam Maria. Di gagang pisau itu, polis menemukan cap jari Eren.
Dengan mudah, polis menangkap Eren dan temannya, Daniel Mueller (20), yang ikut membantu pembunuhan Maria yang malang itu.
"Bagi dia (Eren), pembunuhan itu adalah solusi. Dia menginginkan kebebasan dan kebahagiaan yang sebelumnya boleh dia kendalikan," ujar hakim Regina.
"Dia menyalahgunakan cinta yang diberikan Maria dan memujuknya ke dalam sebuah perangkap," tambah hakim.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kesaksian dan barang bukti, hakim menjatuhkan hukuman penjara 14 tahun untuk Eren dan Daniel.
"Saya harap, keluarga kami akhirnya boleh mendapatkan kedamaian," kata saudara laki-laki Maria seusai sidang.
Hubungan asmara Eren Toben dan Maria Peiner (19) berakhir pada kehamilan. Namun, Eren ternyata belum siap untuk menjadi seorang ayah.
Kerana itu, dia memutar otak untuk menghindari tanggung jawabnya terhadap janin di kandungan sang kekasih.
Akhirnya, pada suatu hari, Eren memujuk Maria pergi ke sebuah hutan di pinggiran kota Berlin, Jerman. Maria tak sedar yang Eren berniat untuk membunuhnya.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Januari tahun lalu itu, Maria sedang hamil delapan bulan dan akan segera melahirkan bayinya.
Setibanya di hutan, Eren memukul kepala Maria dengan sebatang kayu. Setelah Maria jatuh, Eren menikam perempuan itu dengan sebilah pisau.
Selanjutnya, Eren menyiramkan minyak ke tubuh Maria dan membakarnya ketika perempuan itu dalam kondisi nazak.
Kisah mengerikan itu terungkap dalam perbicaraan yang dijalankan di sebuah mahkamah di Berlin, Jerman.
"Dia (Maria) masih hidup dan memerlukan waktu hingga 30 detik hingga dia benar-benar meninggal," kata hakim Regina Alex.
Jasad Maria ditemui seseorang yang lalu di hutan itu keesokan harinya yang terus membuat laporan polis.
Di TKP, polis menemui pisau yang digunakan untuk menikam Maria. Di gagang pisau itu, polis menemukan cap jari Eren.
Dengan mudah, polis menangkap Eren dan temannya, Daniel Mueller (20), yang ikut membantu pembunuhan Maria yang malang itu.
"Bagi dia (Eren), pembunuhan itu adalah solusi. Dia menginginkan kebebasan dan kebahagiaan yang sebelumnya boleh dia kendalikan," ujar hakim Regina.
"Dia menyalahgunakan cinta yang diberikan Maria dan memujuknya ke dalam sebuah perangkap," tambah hakim.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kesaksian dan barang bukti, hakim menjatuhkan hukuman penjara 14 tahun untuk Eren dan Daniel.
"Saya harap, keluarga kami akhirnya boleh mendapatkan kedamaian," kata saudara laki-laki Maria seusai sidang.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : Mirror/ KOMPAS.com |
No comments:
Post a Comment