19/2/16
Masih ingat dengan kisah anak-anak yang
berangkat sekolah dengan meniti jambatan hampir roboh di Banten? Rupanya
bukan hanya di Indonesia saja peristiwa semacam itu terjadi.
Nepal juga punya cerita.
Para pelajar di Desa Dhaing, Nepal, terpaksa bersusah payah menyebrangi Sungai Trishuli yang berbahaya dan berarus deras dengan bergantung pada seutas tali.
Mereka yang tinggal di desa itu memang tidak punya pilihan, dengan menggunakan seutas tali, para pelajar cilik ini menyeberangi sungai setiap hari untuk berangkat sekolah, seperti dilansir akhbr the Daily Mail, Jumaat (19/2).
Ternyata aksi para pejuang cilik ini tidak sendiri, mayoriti penduduk desa juga melakukan hal serupa demi menuju pusat perbelanjaan atau mau menemui sanak keluarga di desa lain setiap harinya. Beberapa tali penopang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga sanggup mengangkat keranjang belanjaan.
Nepal juga punya cerita.
Para pelajar di Desa Dhaing, Nepal, terpaksa bersusah payah menyebrangi Sungai Trishuli yang berbahaya dan berarus deras dengan bergantung pada seutas tali.
Mereka yang tinggal di desa itu memang tidak punya pilihan, dengan menggunakan seutas tali, para pelajar cilik ini menyeberangi sungai setiap hari untuk berangkat sekolah, seperti dilansir akhbr the Daily Mail, Jumaat (19/2).
Ternyata aksi para pejuang cilik ini tidak sendiri, mayoriti penduduk desa juga melakukan hal serupa demi menuju pusat perbelanjaan atau mau menemui sanak keluarga di desa lain setiap harinya. Beberapa tali penopang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga sanggup mengangkat keranjang belanjaan.
warga desa di Nepal naik jambatan tali Daily Mail
Aksi berbahaya ini bukan tidak mendapat sorotan. Kerana
tingkat kemalangan yang tinggi, pada 2010 sebuah badan dibentuk untuk
mencari empat anak kecil yang terjatuh ketika menyeberang sungai dengan
tali ini.
Diketahui, hingga kini hanya ada satu tempat untuk masyarakat setempat boleh menyeberangi sungai dengan lebih selamat. Namun mereka tetap memilih naik tali dengan pertimbangan jarak yang lebih dekat.
Diketahui, hingga kini hanya ada satu tempat untuk masyarakat setempat boleh menyeberangi sungai dengan lebih selamat. Namun mereka tetap memilih naik tali dengan pertimbangan jarak yang lebih dekat.
anak nepal berangkat sekolah naik jembatan tali Daily Mail
Perdana Menteri KP Oli mengumumkan dalam dua tahun telah memiliki rancangan untuk mengganti tali-tali berbahaya ini dengan 366 jambatan bersuspensi di sekitaran tempat ini. Satu dari jambatan telah dibuka pada bulan lalu, menghubungkan Desa Manthali dan Gimdi.
sumber:
No comments:
Post a Comment