27/4/16
Jacobus Van Nierop . ©2016 Merdeka.com/AP/Christophe Masson
Jacobus van Nierop adalah doktor gigi berusia
51 tahun. Mahkamah Prefektur Nevers di Perancis, pada Selasa (26/4)
mengganjarnya hukuman penjara delapan tahun. Lelaki kelahiran Belanda itu
terbukti melakukan malapraktik pada pesakitnya di kota kecil pendalaman Perancis.
Dia tercatat sengaja melukakan gusi, mencabut gigi serampangan, serta
memutilasi mulut korban tanpa alasan perubatan memadai. Surat khabar Perancis,
Connexion, menggelarnya 'sang doktor gigi horor'.
BBC dalam laporan terpisah menyatakan korban tindakan jahat Nierop
mencapai 120 orang penduduk Kota Chateau-Chinon di selatan Perancis.
Nierop membuka klinik gigi di kota itu sepanjang kurun 2008-2011.
Enam tahun lalu, Asosiasi Doktor Gigi Perancis menarik lesen
praktiknya. Belasan pesakit melaporkan perbuatan sang doktor gigi horor kepada
pemerintah setempat.
Salah seorang mangsanya, Sylviane Boulesteix (65) mengaku diseksa ketika
hendak memasang behel. Prosedur yang seharusnya tak menyakitkan itu jadi
berdarah-darah, sebab Nierop mencabut delapan gigi sekaligus masa pembedahan. Gigi
sang nenek padahal baik-baik saja.
"Dia tampak gembira sekali melihat saya kesakitan," kata Boulesteix.
Nicole Martin, pesara guru yang juga merasakan malapraktik sang
doktor, memimpin para korban melakukan saman hukum. Belasan giginya
dicabut tanpa asalan dalam sehari. Hasilnya, Martin mengalami pendarahan
gusi selama tiga hari berturut-turut.
Pada 2014, Nierop lari ke Kanada setelah terbit surat pemanggilan polis. Berkat kerja sama anggota polis kedua negara membuat sang doktor
gigi tertangkap. Dia pun diekstradisi ke Negera Anggur akhir tahun yang
sama.
Pendakwa, Lucile Jaillon-Bru menyatakan sang doktor gigi itu dipercayai
mengidap narsisme akut serta psikosis ringan. Belum diketahui apakah
Nierop akan mengajukan rayuan atas keputusan ini.
Sumber: Merdeka.com
No comments:
Post a Comment