6/1/17
OKLAHOMA – Abbey Ahern (34) sudah
tahu yang bayi perempuannya akan lahir dengan kepala yang tak menutup
sempurna atau anensefali. Doktor sudah mengatakan demikian sejak usia
kandungannya 19 minggu.
Jika dilahirkan ke dunia pun, anak itu hanya akan bertahan hidup
dalam hitungan jam. Kelainan bawaan lahir ini boleh terjadi satu banding
1,000 kehamilan. Kebanyakan ibu berakhir dengan menggugurkan
kandungannya.
Namun tidak demikian dengan Abbey dan suaminya, Robert (34). Walaupun
sudah tahu hanya boleh menghabiskan waktu sangat singkat dengan
puterinya, Abbey memilih untuk tetap melahirkannya dan memberi anak itu
kesempatan mengecap kehidupan di dunia yang sama dengan keluarganya.
“Melahirkan seorang bayi yang menderita sakit parah sejauh ini
adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan. Bagi kami, bahkan saat
hati kami sangat hancur, kami mampu melihat sisi indahnya,” ujar Ahern,
seperti dikutip dari The Sun, Khamis (5/1/2017).
Ketika hari yang dinanti tiba, bayi itu lahir dan diberi nama
Annie, yang berarti anugerah. Bersama dua putrinya yang lain, Abbey dan
suaminya menghabiskan waktu selama 14 jam 58 minit sebelum si bungsu
terlelap untuk selama-lamanya.
Meskipun terlihat kuat, Abbey mengaku hatinya remuk redam. Namun
dukungan yang luar biasa besar dari suaminya membuat dia mampu melewati
masa-masa sukar ini.
Abbey tahu banyak keluarga meragukan keputusannya untuk melahirkan
Annie, walau tak seorang pun menghentikan mereka. Kendati demikian,
tekad pasangan ini telah bulat.
“Kami tahu, pasti dia ada untuk sebuah tujuan. Meskipun dia tidak dimaksudkan untuk hidup di dunia ini,” terangnya.
Sejak bayinya divonis terlahir cacat oleh doktor, Robert yang
bekerja sebagai pilot sering bolak-balik ke rumah sakit untuk
berkonsultasi. Dari pertemuan-pertemuan itu, kedua belah pihak menyusun
rencana untuk menyumbangkan organ Annie kepada lembaga penyedia jasa
transplantasi LifeShare
No comments:
Post a Comment