SEOUL -
Rezim Korea Utara telah mengeksekusi lima pegawaisenior keselamatan
dengan senjata anti-pesawat terbang kerana mereka membuat laporan palsu
yang menimbulkan kemarahan pemimpin Ki m Jong Un.
Badan Intelijen Korea Selatan mengungkapkan hal itu pada 27/2/2017 , sebagaimana dilaporkan Associated Press.
Komentar Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) dalam
pertemuan tertutup dengan para anggota parlimen dilakukan di Seoul pada
saat Malaysia sedang mengusut pembunuhan abang tiri Jong Nam, yakni Kim Jong Nam.
Jong Nam meninggal setelah dibunuh dengan racun VX, senjata pemusnah
massal, oleh dua wanita yang dipercayai diupah oleh agen mata-mata Korut,
ketika korban sedang berada di Lapangan Terbang Internasional Kuala Lumpur
(KLIA) 2, pada 13/2/2017 .
Penyiasatan atas kematian Jong Nam masih terus dijalankan, tetapi Korea Selatan mengatakan pihaknya yakin Kim Jong Un memerintahkan pembunuhan itu.
Dinas Intelijen Korea Selatan mengatakan kepada para anggota parlimen bahwa
lima pegawai Korut dalam departemen pimpinan Kim Won Hong dibunuh dengan
senjata anti-pesawat terbang kerana laporan palsu kepada Jong Un, kata
anggota parlimen Korea Selatan, Lee Cheol-woo.
Tidak jelas laporan palsu apa yang dituduh mereka buat, dan badan
intelijen nasional tidak mengatakan bagaimana mereka memperoleh
informasi itu.
Pihak intelijen Korea Selatan mempunyai prestasi yang kurang sempurna ketika
melaporkan peristiwa tingkat tinggi di Korut yang otoriter dan tertutup
itu.
Korea Utara memecat Won Hong pada Januari lalu, dipercayai kerana tuduhan
korupsi, penyalah-gunaan wewenang, dan penyiksaan yang dilakukan
departemennya, kata Seoul sebelumnya.
Menteri yang disingkir itu sebelumnya dipandang akrab dengan Jong Un.
Korea Utara belum secara terbuka mengatakan apapun mengenai Won Hong atau mengenai eksekusi yang dilaporkan dalam departemennya.
Anggota parlimen Lee juga mengutip Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan
mengatakan, pemecatan Won Hong terkait dengan laporan palsu yang
menimbulkan kemarahan Jong Un ketika laporan itu terungkap.
Sumber:KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment