3/3/17
metro.co.uk©2017 Merdeka.com
Gara-gara doktor salah memberi informasi
tentang kematian pesakitnya, wanita asal India dikremasi hidup-hidup
oleh suami dan keluarga.
Mulaya, wanita bernama Rachna Sisodia (24) dikejarkan oleh sang
suami ke rumah sakit kerana menderita infeksi paru-paru. Doktor yang
menanganinya kemudian menyatakan bahwa Sisodia telah meninggal dunia.
Mendengar khabar tersebut, suami Sisodia membawa jasadnya pulang untuk
dikremasi. Namun, seseorang yang menyaksikan upacara kremasi tersebut
mengatakan bahwa Sisodia masih hidup, sehingga dia pun ditarik kembali
dari tumpukan kayu dan dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tetap tak
terselamatkan.
Doktor mendiagnosa kematian Sisodia kerana kardiorespirasi dan
sindrom gangguan pernafasan akut. Namun, setelah dilakukan autopsi,
terdapat abu di paru-parunya. Ini menunjukkan bahwa dia masih hidup
ketika dimasukkan ke tumpukan kayu untuk dikremasi.
Dua doktor lain juga mengatakan hal sama, penyebab kematian bukan
kerana infeksi paru-paru melainkan terkejut kerana dibakar hidup-hidup.
Hasil pemeriksaan doktor dinyatakan oleh seorang inspektor polis
senior, Rajesh Pandey.
"Hal ini boleh terjadi ketika seseorang dibakar hidup-hidup. Partikel
masuk melalui sistem pernafasan. Jika seseorang sudah mati, partikel
tersebut tidak dapat mencapai paru-paru dan tenggorokan," kata jurucakap polis seperti dilansir dari laman metro.co.uk, Jumaat (3/3).
"Jadi, para doktor menyimpulkan bahwa wanita itu dibakar hidup-hidup di tumpukan kayu," tambahnya.
Hasil pemeriksaan terhadap jasad Sisodia masih menjadi perdebatan
pihak rumah sakit. Pihak keluarga juga menuduh suami Sisodia sebagai
pembunuh kerana sebelumnya wanita tersebut dilaporkan menghilang.
Sang suami jelas membantah tuduhan tersebut dan menyebut keluarga
Sisodia menuduhnya membunuh untuk memanfaatkan keadaan dan menguras
hartanya. Hingga kini polis masih mengusut kes tersebut.
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment