03/04/2017
WASHINGTON DC - Kematian pejalan kaki di AS meningkat mendadak dan sebahagian disebabkan penggunaan telepon pintar.
Asosiasi keselamatan jalan raya AS
memperkirakan, sepanjang 2016 sebanyak 6,000 pejalan kaki maut. Angka
ini adalah yang tertinggi dalam lebih dari 20 tahun terakhir.
Dalam enam tahun terakhir, jumlah kematian di jalanan meningkat empat
kali ganda dibanding tingkat kematian lalu lintas secara keseluruhan.
Laporan itu memaparkan sejumlah faktor penyebabnya, antara lain penggunaan telepon seluler yang berlebihan.
"Faktor lebih baru yang berkontribusi terhadap peningkatan kematian pejalan kaki, mungkin meningkatnya penggunaan smartphone
oleh semua pengguna jalan, yang dapat menjadi sumber gangguan penting
baik bagi pemandu maupun pejalan kaki," kata laporan itu.
Faktor lain meliputi meningkatnya pengguna kenderaan kerana ekonomi
membaik, turunnya harga BBM, dan makin banyak orang berjalan kaki untuk
gerak badan, serta alasan-alasan kepedulian lingkungan.
Alkohol juga dianggap penyebab peningkatan jumlah kematian ini adalah
34 peratus dari pejalan kaki dan 15 peratus dari pemandu yang terlibat
dalam kecelakaan fatal, berada dalam kondisi mabuk.
Laporan ini didasarkan data dari semua negara bagian dalam enam bulan pertama 2016.
Masyarakat Pencegahan Kecelakaan GB juga mengatakan telepon pintar adalah gangguan yang sangat berbahaya.
"Semakin banyak remaja mengalami cedera akibat perhatian yang
teralihkan, saat menyeberang jalan sambil menggunakan telepon pintar " ujar Nick
Lloyd, manajer keselamatan jalan.
"Penggunaan telepon pintar itu termasuk bercakap, mendengarkan muzik, SMS, atau menggunakan internet," tambah Lloyd.
Sejumlah kota di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi teralihnya perhatian gara-gara smartphone ini.
Di kota Augsburg, Jerman, dipasang lampu merah dan hijau di tanah untuk memperingatkan orang-orang yang terus melihat smartphone mereka sambil berjalan.
Para pegaawai di kota Bodegraven, Belanda,
melakukan uji cuba pada Februari lalu dengan memprojeksikan lampu lalu
lintas merah atau hijau di trotoar untuk mengingatkan kaum "zombi
telepon pintar" yang terus terpaku pada ponsel mereka saat menyeberang
jalan.
"Media sosial, permainan, WhatsApp, dan muzik, adalah, gangguan utama
dalam berlalu lintas," kata anggota dewan kota Bodegraven, Kees Oskam.
Kelompok keselamatan jalan Belanda VVN sebaliknya mengkritik idea itu kerana dianggap justru memberi "imbalan" pada perilaku buruk pengguna telepon pintar .
Sumber:KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment