26/7/17
BULAWAYO - Tiga perempuan muda di
Zimbabwe ditahan oleh polis setempat kerana dipercayai melakukan
tindakan kriminal luar biasa. Sandra Ncube (21), Riamuhetsi Mlauzi (23)
dan Mongiwe Mpofu (25) ditahan kerana memperkosa seorang paderi.
Ketiga perempuan muda itu melakukan aksi mengerikan tersebut ketika sang paderi mengunjungi rumah mereka guna menagih hutang. Bukannya mendapatkan wangnya kembali, paderi dari sebuah gereja di Cowdray Park itu justru diseret ke tempat tidur dan dilucuti pakaiannya secara paksa.
"Mereka memaksanya untuk berbaring di tempat tidur dan menanggalkan
pakaiannya. Satu orang menduduki dadanya dan satu lainnya menahan bahagian
kaki. Sementara yang lain memasangkan alat kondom," ujar
Jaksa yang menangani kes tersebut, Petros Shoko sebagaimana dikutip
dari Daily Mail, Rabu (26/7/2017).
Ketiga perempuan muda itu membantah telah melakukan pemerkosaan, namun mereka mengakui telah melakukan penyerangan. Para pelaku mengaku melakukan tindakan penyerangan tersebut hanya dengan maksud bermain-main. Mereka menyatakan, ingin menguji keimanan si paderi tersebut.
"Ia terlihat tak tergoyahkan sebagai pelayan tuhan. Saya tidak merancang untuk melakukan pemerkosaan secara penuh melainkan hanya ingin melihat apakah ia terangsang atau tidak. Saya hanya ingin tau apakah ia kebal dengan gairah seksual atau tidak dan hanya itu yang ingin kami lihat," ujar salah satu tersangka, Mlauzi.
Sang paderi sendiri kini sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Mpilo untuk pemeriksaan kesihatan yang rencananya akan dijadikan bukti dalam perbicaraan . Kes pemerkosaan yang dilakukan kaum perempuan terhadap laki-laki bukan pertama kali terjadi di Zimbabwe.
Sebelumnya pada awal Julai, seorang guru berusia 39 tahun harus dirawat di rumah sakit setelah diculik dan diperkosa selama dua hari lamanya. Lelaki asal Makoni itu ditinggalkan begitu saja dan dibuang di pinggir jalan dengan kondisi alat vital yang memar.
Polis kini terus memburu kelompok bandit perempuan yang diduga melakukan tindakan tersebut untuk mendapatkan sperma yang nantinya akan dijual sebagai azimat keberuntungan. Polis sementara menduga bahwa kes penculikan tersebut tidak ada kaitannya dengan kes yang dialami oleh si paderi malang.
Ketiga perempuan muda itu melakukan aksi mengerikan tersebut ketika sang paderi mengunjungi rumah mereka guna menagih hutang. Bukannya mendapatkan wangnya kembali, paderi dari sebuah gereja di Cowdray Park itu justru diseret ke tempat tidur dan dilucuti pakaiannya secara paksa.
Ketiga perempuan muda itu membantah telah melakukan pemerkosaan, namun mereka mengakui telah melakukan penyerangan. Para pelaku mengaku melakukan tindakan penyerangan tersebut hanya dengan maksud bermain-main. Mereka menyatakan, ingin menguji keimanan si paderi tersebut.
"Ia terlihat tak tergoyahkan sebagai pelayan tuhan. Saya tidak merancang untuk melakukan pemerkosaan secara penuh melainkan hanya ingin melihat apakah ia terangsang atau tidak. Saya hanya ingin tau apakah ia kebal dengan gairah seksual atau tidak dan hanya itu yang ingin kami lihat," ujar salah satu tersangka, Mlauzi.
Sang paderi sendiri kini sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Mpilo untuk pemeriksaan kesihatan yang rencananya akan dijadikan bukti dalam perbicaraan . Kes pemerkosaan yang dilakukan kaum perempuan terhadap laki-laki bukan pertama kali terjadi di Zimbabwe.
Sebelumnya pada awal Julai, seorang guru berusia 39 tahun harus dirawat di rumah sakit setelah diculik dan diperkosa selama dua hari lamanya. Lelaki asal Makoni itu ditinggalkan begitu saja dan dibuang di pinggir jalan dengan kondisi alat vital yang memar.
Polis kini terus memburu kelompok bandit perempuan yang diduga melakukan tindakan tersebut untuk mendapatkan sperma yang nantinya akan dijual sebagai azimat keberuntungan. Polis sementara menduga bahwa kes penculikan tersebut tidak ada kaitannya dengan kes yang dialami oleh si paderi malang.
No comments:
Post a Comment