Hasna Begum menikam mantan pacarnya sebanyak 36 kali (Foto: Metro)
LONDON - Seorang penjaga toko dipenjara
setelah menikam mantan pacarnya , DJ Pietro
Sanna sebanyak 36 kali hingga mati. Aksi
kejam tersebut dilakukan kerana ia merasa cemburu ketika sang mantan telah
menemui wanita baru yang dikenalnya melalui aplikasi Tinder.
Sehari sebelum aksi pembunuhan, Begum
mengirimkan pesan berisi ancaman kepada teman kencan Pietro, Giullia
Consonni menggunakan akaun instagram palsu.
Pada 23 Jun pukul 6 pagi, Begum menyelinap keluar jendela dan
memanggil teksi menuju rumah Pietro di Canning Town, bahagian timur
London. Ia menikam mantan kekasihnya tersebut hingga mati, lima bulan
setelah hubungan mereka berakhir.
Ketika melakukan aksinya, Begum menggunakan rambut pirang palsu dan
sarung tangan. Setelah menyerang dengan brutal, ia lari membawa serta
telepon korban.
Begum mengganti pakaiannya yang terkena noda darah untuk
menghilangkan jejak. Lalu, ia kembali ke teksi dan pergi ke rumah sakit
untuk mengubati ibu jarinya yang terluka.
Selama beberapa hari, Begum menggunakan telepon lelaki Itali itu.
Ia menghapus akaun instagram Pietro dan meneleponnya sebanyak 6 kali
untuk menghindari tuduhan.
Tubuh Pietro ditemui tiga hari kemudian ketika Begum memberi tahu saudara mangsa dengan merahsiakan identitinya.
Begum mengatakan, ia dan Pietro telah menjalin hubungan selama
setahun dan berakhir saat ia mengetahui korban berselingkuh. Begum juga
mengaku pergi ke rumah Pietro untuk membicarakan kemungkinan menjalin
hubungan lagi.
Kepada mahkamah, Begum mengaku menggunakan wig kerana ingin
terlihat cantik dan tak tampak seperti ‘pengemis’ di depan mantan
kekasihnya.
Begum pun dibicarakan atas kes pembunuhan di Mahkamah
Inner London Crown pada Isnin. Akibat perbuatannya itu, ia dipenjara
seumur hidup dengan minimal hukuman 20 tahun.
“Ini adalah serangan yang tidak berperasaan, brutal, dan tanpa
ampun terhadap seorang lelaki yang pernah dekat dengannya," ujar Pemimpin
penyelidikan, DCI Gary Holmes, mengutip dari Metro, Rabu (13/12/2017).
“Sikap brutal dan serangan kejam itu pasti tidak pernah diduga
sebelumnya oleh korban. Perilaku Begum sebelum dan sesudah penyerangan
itu sangat sombong dan klaim pembelaan dirinya tak diakui oleh hakim.
Dan saya berharap keputusan hari ini dapat membantu keluarga korban
beralih dari masa-masa yang mengerikan dan menyakitkan,” ujar Holmes.
Namun, ibu korban, Valentina Coaiana mengatakan ada kekosongan yang dirasakan keluarganya yang tak pernah dapat terisi.
“Kata apa yang mampu menjelaskan rasa sakit akibat kehilangan seorang anak?” ujar Valentina.
Ia mengatakan rasa sakit atas kematian anaknya dirasakan oleh
juga teman-temannya. Semasa hidupnya, Piatro dikenal sebagai pemuda yang
selalu bahagia, ceria, suka menolong dan perhatian.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteayo bergabung diajoqq , silakan coba keberuntungan anda disini dan menangkan ratusan juta rupiah,hadiah menantikan
ReplyDeleteanda silakan bergabung invite pin bb#58cd292c
ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
ReplyDeletepin bb#58ab14f5