Seorang bayi perempuan berusia delapan bulan telah diperkosa oleh sepupunya di ibukota India, Delhi.
Bayi tersebut dilaporkan berada dalam kondisi kritikal di sebuah rumah sakit tempatan tempat dia dirawat sejak dibawa dalam keadaan luka 'terluka yang mengerikan' hari 28/1/18 lalu.
Polis mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah menangkap suspek yang digambarkan sebagai buruh harian berusia 28 tahun.
Ketua Komisi Perempuan Delhi, Swati Maliwal, yang mengunjungi bayi itu di rumah sakit pada Isnin 29/1/18 malam, menggambarkan bahwa luka-luka yang diderita bayi itu "sangat mengerikan".
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu namun terungkap ke publik pada hari Isnin setelah media tempatan melaporkannya.
Menurut Swati Maliwal dalam cuitannya, bayi perempuan itu harus menjalani pembedahan selama tiga jam.
"Jeritannya yang menyayat hati terdengar di seantero unit rawatan intensif rumah sakit itu. Dia mengalami luka mengerikan di organ tubuh bahagian dalam," tulisnya di Twitter.
Dia mengunggah berbagai cuitan lain yang mengungkapkan kemarahannya.
"Apa yang harus dilakukan? Bagaimana Delhi boleh tidur hari ini ketika seorang bayi berusia 8 bulan diperkosa secara brutal? Apakah kita menjadi sangat tidak peka atau kita menerima saja semua ini sebagai takdir kita?" cuitnya.
Nyonya Maliwal juga memposting seruan yang ditujukkan kepada Perdana Menteri Narendra Modi bahwa diperlukan "hukuman yang lebih keras dan sumber daya polis yang lebih banyak" untuk melindungi anak-anak perempuan di negeri ini.
Sorotan terhadap kekerasan seksual meruyak di India sejak terjadinya pemerkosaan beramai-ramai yang dilanjutkan dengan pembunuhan terhadap seorang mahasiswa 23 tahun di sebuah bas di ibukota Delhi, pada tahun 2012.
Jenayah tersebut memicu gelombang protes berhari-hari dan memaksa pemerintah untuk mengesahkan undang-undang anti-pemerkosaan yang lebih keras , termasuk pencantuman hukuman mati.
Namun, serangan seksual brutal terhadap perempuan dan anak-anak dilaporkan terus saja terjadi di berbagai pelosok negeri.
Sumber: BBC Indonesia
No comments:
Post a Comment