Youtube capture
Berat badan Marie turun secara drastis
Wanita ini alami penurunan berat badan secara drastik, doktor tak tahu penyebabnya.
Beberapa orang ingin memiliki bentuk tubuh yang langsing.
Tak jarang, mereka melakukan diet ketat hingga operasi agar mempunyai bentuh tubuh impian.
Namun, lain ceritanya dengan apa yang dialami wanita bernama Marie.
Dilansir The Doctors, Marie mengatakan semuanya berawal sekitar 2 tahun setengah yang lalu.
Awalnya ia merasa sakit di bagian perutnya.
Tak hanya itu, Marie juga merasa pakaiannya mulai terasa longgar.
Sadar berat badannya turun, Marie pun berhenti olahraga dan mulai makan lebih banyak.
Namun, kondisinya justru makin memburuk.
Dalam jangka waktu beberapa bulan, Marie telah kehilangan berat seberat 13kg.
Penampilannya mulai terlihat kurus dan kurang nutrisi.
Marie pun berjumpa doktor
Ia telah menjalani ribuan ujian dan prosedur medis.
Sayangnya, semua doktor tak punya jawaban jelas atas kondisinya.
Marie tak mengidap kanser, AIDS atau infeksi bakteria.
"Tak seorang pun punya jawaban untukku," ungkapnya.
Seorang doktor pernah bertanya apakah Marie sudah cuba makan lebih banyak.
Ia mengaku sudah melakukannya.
Doktor tersebut pun memintanya untuk terus melakukannya, maka kondisinya akan baik-baik saja.
Tapi, yang terjadi justru sebaliknya.
Berat badan Marie yang tadinya lebih dari 63kg langsung turun menjadi 41kg.
Penurunan drastik ini membuat Marie harus dilarikan diri ke rumah sakit.
Saat itu, Marie didiagnosa kakeksia (wasting syndrome) atau sindrom penurunan berat badan.
Sindrom ini membuat penderitanya kehilangan berat dan otot meski mereka tak berusaha menurunkannya.
Kakeksia dianggap sebagai gejala penyakit kanser dan AIDS.
Tapi, menurut hasil ujian, Marie dinyatakan sihat.
Akhirnya, Marie pun diinfus agar oleh bertahan.
Saat itu, kondisi Marie mulai membaik dan beratnya mulai naik.
Tapi, saat infusnya dilepas, mereka sedar bahwa kondisi Marie masih sama.
Marie lagi-lagi mengalami penurunan berat badan yang drastis lagi.
Marie pun mencuba untuk makan lebih banyak lagi.
Sayangnya, ia malah terserang diare yang membuat berat badannya semakin turun.
Marie mengaku selama ini telah menemui sekitar 100 doktor.
Tapi, tak satu pun dapat membantunya.
"Aku terus makan, tapi aku kehilangan sepertiga berat tubuhku," ungkap Marie pada The Doctors sambil menahan air mata.
Berat badannya yang turun drastik berimbas pada kehidupannya juga.
Marie terlalu lemah untuk keluar rumah kerana ia kerap mengalami diare.
Tangannya juga kerap gemetar dan ingatannya sering hilang.
"Aku hanya ingin satu hari saat aku tak sakit, aku seperti sudah lupa bagaimana rasanya."
Marie juga ingin memiliki kehidupan normal dan punya keluarga.
Dengan bantuan doktor bernama Su Sachar dan Judy Ho, Marie mulai menjalani ujian kesihatan dan terapi.
Meski sukar, Marie tak ingin menyerah begitu saja.
Belakangan, Marie pun tahu kondisi yang ia alami sebenarnya.
Penyakit Marie sukar dijelaskan kerana ternyata ia memiliki banyak masalah.
Ada masalah dengan pankreas, E. coli di usus dan penyakit lain kerana malabsorbsi nutrisi.
Kondisi tersebut juga berakibat pada psikologis Marie yang ragu akan kesembuhannya sendiri.
Tangisnya tumpah ketika mendengar daftar rawatan dan suplemen yang dia perlukan.
Ketika itu Marie sedar bahwa keinginannya untuk hidup tanpa penyakit boleh jadi kenyataan.
"Mungkin aku boleh bekerja, melakukan hobi. Aku tidak tahu ke depannya," ucap Marie.
Setelah tahu kondisinya, Marie mengaku diliputi kebahagiaan dan harapan untuk masa depannya. (TribunStyle.com, AWP)
No comments:
Post a Comment