Tuesday, January 1, 2019

Katak beratur atas belakang ular sawa

  Selasa 01 Januari 2019 
https: img-k.okeinfo.net content 2019 01 01 18 1998670 di-australia-katak-naik-ke-tubuh-ular-piton-5n2YCD0z6C.jpg  
(Foto: Paul Mock)

SEORANG petani di hujung utara Australia Barat telah mengabadikan pemandangan yang tidak biasa dimana sejumlah katak tebu menumpang pada seekor ular di tengah malam.

Paul Mock sedang memeriksa bendungan di tanah pertaniannya di luar Kununurra dekat perbatasan Wilayah Utara Australia (NT) ketika dia menemui beberapa ekor hewan amfibia menumpang diatas tubuh seekor ular tersebut.

Banjir yang berlangsung malam sebelumnya memaksa dia untuk bangun sekitar pukul 1.30 pagi untuk menutup   bendungan, ketika dia melihat air telah naik sebatas dimana ribuan katak terpaksa mencari tempat yang lebih tinggi.
"Saya perhatikan kerana airnya sangat tinggi, sehingga telah membanjiri semua liang katak tebu yang hidup di sekitar tepi danau. Jadi mereka semua berada di atas tanah, jumlah mereka ribuan," katanya. .

Dia kemudian pergi untuk menyias atsisi lain dari bendungan kalau-kalau banjir telah menghanyutkan jalan, ketika dia menemukan katak tampak bergerak merayap. 

"Ketika saya setengah jalan melintasi halaman, saya melanggar ular itu dan dia hanya merangkak bersama semua ekor katak yang tergantung diatas badannya, yang saya fikir sangat luar biasa dan belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya. 

"Jadi saya fikir saya lebih baik memotret kejadian itu dan memvideokannya. Kemudian saya mengunggahnya ke saudara saya yang berada di New Zealand ketika ini. Dengan zon  waktunya dia sudah bangun. Dia mulai men-tweet dan kemudian menjadi viral. "

Pail Mock sudah tahu ada banyak katak tebu yang terkubur di bawah halaman di sekitar danau di properti itu, tetapi belum menyedari berapa banyak jumlah mereka. 

Dia mengatakan ada ribuan katak tebu di lahan miliknya, banyak di antaranya menjadi sangat lincah di tengah badai. 

"Sangat mengejutkan ada berapa banyak populasi katak di sana. Saya tidak menyedari berapa banyak yang bersembunyi di sana sampai mereka semua disiram," katanya. 

"Kami tidak suka bendungan menjadi setinggi itu kerana ada risiko akan meledak dan menghancurkannya, jadi itu tidak biasa bagi liang mereka terkena banjir.
"Mereka terutama keluar di malam hari, mereka tidak suka panas, mereka suka hujan. Mereka semua berkembang biak pada malam hari, berkelahi merebutkan betina, jadi itu pemandangan yang bagus untuk dilihat." 

Paul Mock memiliki seekor anjing peliharaan, tetapi kerana sering memimpin, biasanya selamat dari ancaman racun katak. "Kami hanya membawanya kerana dia bukan anjing yang sangat taat. Kami tidak ingin dia mengejar walabi ke semak-semak, di mana ada dingo." 

Monty si ular gemar santap walabi
"Kami memanggilnya Monty kerana dia orang yang menggantung di sekitar tempat itu. Dia ular yang biasa tinggal disini," katanya. 

"Kami sering melihatnya di sekitar jemuran dan di semak-semak.
"Pertemuan besar terakhir kami dengannya adalah ketika dia makan walabi. Dan dia begitu kenyang, dia tidak boleh bergerak. Kita sebenarnya boleh naik dan menyentuhnya.
"Dia cukup agresif kalau disentuh kerana dia pada dasarnya tidak berdaya dan rentan kerana perutnya penuh. 


Paul Mock mengatakan meski sedih bahwa ada begitu banyak katak tebu di wilayahnya, ada semacam ironi mengenai bagaimana Monty telah beradaptasi dengan mereka.
"Ini membesarkan hati dengan cara mengetahui ular itu cukup pintar untuk tidak memakan katak tebu dan bertahan hidup, dan mereka hidup bersama dan melanjutkan satu sama lain," katanya. 

"Bagi saya, anda boleh melihat sisi positifnya melihat fakta bahwa hewan-hewan Australia telah terbiasa dengan katak tebu.
"Tapi katak tebu masih merugikan beberapa hal seperti goannas, yang banyak mati ketika [katak tebu] pertama kali pindah ke kota, populasi mereka masih belum kembali. 


sumber:ABC News, Jurnalis

No comments:

Post a Comment